Berangkat Menuju Sukses

Karena tidak semua hal dapat dihitung dengan matematika dan diprediksi dengan statistika. Ingatkah kita tentang 2 kisah perang yang bertolak belakang keadaannya? Ya ketika perang badar 300 muslim bisa mengalahkan sekitar 1.000 pasukan kafir akan tetapi di perang hunain pasukan muslim yang berjumlah 12.000 justru kesulitan memenangkan perang melawan musuh yang jumlahnya 3 kali lebih sedikit.

Atau ingatkah kita kepada seorang pemuda yang bergelar Sultan Muhammad II atau yang lebih dikenal dengan Sultan Muhammad Al Fatih. Di usianya yang baru berusia 21 tahun bisa menaklukkan Konstatinopel, ibu kota Romawi Timur, setelah sekitar 11 abad berdiri kokoh tanpa ada yang bisa meruntuhkan?

Yang tampak mustahil belum tentu tidak bisa dilakukan, sebaliknya yang terlihat mudah dilakukanpun belum tentu mudah dijalani. Maka berangkatlah sekarang, berdiam diri tak akan menghasilkan apapun kecuali ketakutan akan masa depan.

Saya ingin berbagi kisah disini. Beberapa waktu lalu saya berkesempatan berbincang dengan pengasuh Pondok Pesantren Darul Mutholaah, Kalioso. Beliau bercerita bahwa pondok ini didirikan tahun 2014 dan saat ini mempunyai kurang lebih 60 santri. Mereka tidak menetapkan nominal biaya Pendidikan pondok pesantren. Hanya saja santri bisa memberikan infaq seikhlasnya, bisa infaq berupa uang bisa juga hasil panenan, dan sebagainya. Biaya operasional setiap bulan sekitar 9-15 juta dan infaq tersebut hanya mencukupi sekitar 15%. Lalu darimana sisanya? Yang jelas kebutuhan-kebutuhan tersebut selalu bisa tercukupi. Pernah suatu ketika, tiba-tiba ada donator dari arab dan abu dhabi memberi sumbangan 100 juta, asrama santri lantai 2 juga dari dana santunan/donatur. Intinya jika kita punya niat berbuat kebaikan maka akan selalu ada jalan yang pasti terbuka dan kadang itu di luar nalar manusia.

Di dalam belajar atau bersekolah terkadang kita merasa rendah diri, ah mana mungkin aku bisa menguasai matematika, ah bagaimana mungkin aku bisa menguasai fisika, ah bagaimana mungkin aku bisa menguasai kimia. Yakinlah tidak ada yang mustahil di dunia ini, dengan kerja keras, kerja cerdas, dan atas izin Allah semua akan tercapai. Jadi, tunggu apalagi. Mulailah belajar, berusahalah dengan sungguh-sungguh. Ketika kamu lelah belajar, atau barangkali merasa ah ini tidak ada gunanya, dari sekian banyak yang kupelajari tidak ada yang masuk ke ingatan. Hei, yakinlah tidak ada yang sia-sia di dunia. Meskipun yang kita lakukan hari ini seolah tidak ada gunanya tapi yakinlah suatu saat, cepat atau lambat kita akan mengetahui hikmahnya.